Kerja di Jakarta itu enak.
Kata
orang-orang yang gak pernah hidup ngerantau di Ibu Kota.
Dan setahun sudah gue
akrab dengan oksigen di kota ini. Sungguh waktu terasa cepat sekali berlalu.
Setiap kali gue pulang kampung (padahal
rumah gue masih di kota wkwk), tak jarang saudara-saudara gue bilang, “Enak ya
kerja di Jakarta gajinya gede”. Gue cuma bisa ketawa.
Gue selalu heran sama pola pikir
dimana materi dinomor satukan, kemudian suatu hal dibandingkan dengan hal yang
tak sebanding.
Kerja di Jakarta bukan gajinya
yang gede, tapi biaya hidupnya yang gede, sehinggan gaji akan disesuaikan. Itu pun
oleh Pemerintah. Jadi, mau kerja di kota manapun, untuk urusan finansial sebenernya
sama aja. Balik lagi ke pribadi masing-masing, apakah bijak atau tidak dalam
memanagenya.
Tapi kebanyakan orang gak mau
mikir kesitu, cukup lewat instagram, orang dengan mudah men-judge bahwa
kehidupan yang lain lebih enak. Padahal apa yang mereka liat itu hanya
kepingan. Sesungguhnya masih banyak hal terjadi diluar instagram.
Gue kerja di Jakarta, tapi gue
gak tiap hari bahagia. Namanya hidup pasti ada sedihnya. Dan gak semua
kesedihan bisa kita share. Gue sedih karna gak bisa tiap hari bercengkrama
dengan orang tua, gue sedih karna ketika gue balik kerja ya gue balik ke kosan
dan hanya ada diri gue sendiri, gue sedih karna kalo sakit ya gue harus urus
diri gue sendiri.
Tapi gue juga tentunya punya bahagia
dan banyak hal yang gue syukuri dari setaun gue di Ibu Kota.
Jadi, please jangan bandingkan
hidupmu dengan hidup orang lain. Karna setiap manusia memiliki porsi yang
berbeda.